IQNA

Makrifat Adab Terpenting dalam Berdoa

3:28 - November 20, 2010
Berita ID: 2033919
Ayatullah Muhammad Ray Syahri dalam acara ritual hari Arafah yang berlangsung Selasa kemarin di daerah Abdul Azhim, menyatakan bahwa salah satu dari adab berdoa adalah makrifat
Iqna melaporkan bahwa acara ini berlangsung dari jam 2 siang di kota suci Abdul Azhim Hasani, yang dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Quran oleh Ridha Shabaghi, qori terbaik dari kota tersebut dan dilanjutkan dengan ceramah oleh Ayatullah Muhammadi Ray Syahri.

Ia mengisyaratkan, selama 20 tahun yang lalu, acara hari Arafah telah berlangsung di padang Arafah dan di tahun mendatang tidak ada sebuah persepakatan demikian. Ia menambahkan, di sebagian waktu dan tempat manapun mereka berbicara dengan Tuhan dan berdoa dengan lebih memerlukan perhatian hingga doa akan lebih mudah untuk dikabulkan.

Tempat yang terbaik bagi seseorang yang belum mendapatkan anugerah untuk hadir di padang arafah adalah di saat ia bisa hadir di sisi makam malakuti Imam Husein as di hari arafah. Beliau pun menegaskan bahwa dalam riwayat disebutkan, “Seorang arif bila ia hadir di Karbala di hari arafah dan berziarah kepada Imam Husein as, maka ia akan mendapatkan seribu pahala pergi haji.”


Ayatullah Muhammad Ray Syahri juga menjelaskan bahwa mereka telah mendapatkan anugerah untuk dapat berziarah ke makan Abdul Azhim dan berdoa di hari arafah, hingga di hari arafah selanjutnya ia hadir di tanah Karbala dan jika kita tidak dapat hadir di tanah Karbala di hari arafah, maka hari ini kita telah berada di kota ini yang merupakan bagian dari kota Sayyid asy-Syuhada’.

Kemudian Beliau memberikan penjelasan tentang ziarah Imam Husein dan Imam Zainal Abidin dan menerangkan sebagian makna dari untaian kalimat doa arafah dan catatan kaki dari Shahifah as-Sajjadiyah yang menjelaskan bahwa salah satu yang terpenting dari adab berdoa adalah makrifat sebagai syarat utama agar dikabulkan doanya yang mana seseorang akan menyadari bahwa dengan siapa ia berhadapan dan dengan siapa ia berdoa.

Ayatullah Muhammad Ray Syahri juga mengisyaratkan sebagian makna dari doa para imam as dengan mengatakan, “Wahai Tuhanku, di saat aku berkhalwat kepada-Mu, mengharap Engkau selalu menyertaiku dan di tengah-tengah umat berilah aku kemuliaan dan anugerah-Mu serta aku tidak membutuhkan siapa pun dan aku tidak membutuhkan darinya. Akan tetapi, wahai Tuhanku, jadikan aku hari demi hari, waktu demi waktu akan kebutuhanku kepada-Mu bertambah besar. Lalu beliau menjelaskan, bahwa keadaan seperti inilah para imam as di saat berdoa di hadapan Allah hingga pada batas pernyataan Zat yang meliputi alam.

Berdasarkan laporan dari iqna, setelah beliau menyampaikan ceramahnya, dimulailah pembacaan doa arafah oleh Ahmad Zainal Abidin.

697147
captcha